Macam-Macam Tulisan Orang

Ini BUKAN panduan dasar menulis yang baik dan benar

Andi K. Herlan
2 min readApr 26, 2020

Beberapa dari kita suka menulis puisi atau kiasan-kiasan, salah satu cara melukiskan rona jiwa. Ada juga yang suka menuangkan khayalan dan imajinasi menjadi prosa fiktif nan panjang, butuh waktu agak lama, tapi kesalnya, orang-orang bacanya cepat sekali.

Lalu, ada yang menulis dengan riset bejibun dan direncanakan dengan rapi, terstruktur. Mulai dari tujuan hingga rangkanya, semua tertata. Meski barangkali itu bukan untuk tulisan ilmiah.

Sementara yang lain menulis dengan aliran darah yang lancar di otaknya. Kalimat-kalimatnya keluar begitu saja seperti bicara dengan diri sendiri, masabodo dengan teori-teori menulis. Cuma mau nulis buat sendiri bukan buat bacaan orang lain apalagi tugas belajar. Ngapain!

Semua itu akan dikembalikan ke masing-masing individu. Nyamannya bagaimana, apa motifnya dalam menulis, bisa produktif menulis dengan cara yang mana, dan seterusnya. Tapi dengan ragam itu, latihan tetap jadi hal yang penting.

Melalui berbagai macam proses tadi, kadang tidak semuanya jadi tulisan yang menarik. Tapi bisa jadi dinilai bagus oleh yang lain. Penilaian atas suatu tulisan tetap dikembalikan kepada para pembaca (baca: penikmat).

Seringkali terasa (dalam pengalaman membaca saya) ketika menikmati suatu tulisan, rasa enjoy bisa datang dan dirasakan dari kejujuran penulisnya. Apapun emosi yang keluar dari tulisan itu.

Entah perasaan bahagia, sedih, malu, marah, benci, stres, mengundang tawa, memancing air mata, menyulut kekesalan, membuat hati lega, dan lain-lain silakan teman-teman tambahkan di kolom komentar kalau ada.

Macam-macam orang menghasilkan macam-macam tulisan dengan macam-macam nuansa dan gaya. Inilah yang saya cari ketika menjadi pembaca. Selain tentunya topik menarik yang sedang saya gandrungi. Saya senang dan menikmati kejujuran penulisnya.

Jadi, kepada para penulis yang saya ikuti akunnya di Medium, mohon tetap menulis dengan cara masing-masing dan penuh kejujuran hati. Jangan hiraukan followers atau engagement dulu. Itu kepentingan lain.

Biarkan saya bahagia karena kalian.

Terima kasih.

enjoy reading
Foto dari Lucrezia Carnelos, tersedia pula di Unsplash

--

--